Assamu'alaikum warohmatullahi wabarokatuh
Segala puji bagi Allah Tuhan Semesta Alam, shalawat serta salam semoga tercurah kepada Rasulullah saw, keluarga, sahabat dan kaum mukmin yang senantiasa menjadikan beliau dalam kehidupannya.
Saat ini kita sedang diramaikan oleh penyambutan hari kasih sayang "Valentine Day". Apakah teman-teman termasuk kedalam salah satunya?? Ada yang ingin kami sampaikan sebelum teman- teman merayakannya.
Segala puji bagi Allah Tuhan Semesta Alam, shalawat serta salam semoga tercurah kepada Rasulullah saw, keluarga, sahabat dan kaum mukmin yang senantiasa menjadikan beliau dalam kehidupannya.
Saat ini kita sedang diramaikan oleh penyambutan hari kasih sayang "Valentine Day". Apakah teman-teman termasuk kedalam salah satunya?? Ada yang ingin kami sampaikan sebelum teman- teman merayakannya.
Apakah hari Valentine itu?
Kata "Valentine" berasal dari nama pendeta Nasrani yang meninggal tanggal 14 Februari 269 M. Ia seorang Saint (orang-orang yang dianggap suci) yang dengan semangat tinggi berusaha menyebarkan ajaran Nasrani kepada penduduk Roma. Versi pertama soal kematiannya adalah karena dihukum mati akibat pemerintah waktu itu, dibawah Kaisar Claudius II, menganggap penyebaran agama Nasrani sebagai suatu tindakan subversif. Versi kedua kematiannya adalah karena ia ketahuan menikahkan pasangan muda-mudi padahal dilarang. Kenapa nikah dilarang? Karena pada waktu itu berlaku semacam wajib militer (waktu itu musim perang) dimana pernikahan dan keluarga dianggap sebagai penghambat. Versi ketiga menceritakan bahwa sebelum vonis kematian dijatuhkan Saint Valentino berzina dengan seorang wanita pada malam sebelum beliau dihukum. Versi mana yang benar? Itu terserah anda. Yang jelas Saint Valentino adalah nama seorang pendeta yang diagungkan pengikutnya.
Mengapa lebih baik KITA TIDAK MERAYAKANNYA?
Ada satu hal yang membuat kita harus sangat berhati-hati ketika kita bergembira saat kedatanganya, mempersiapkan diri untuk menyambutnya, kita sudah termasuk dalam pengikutnya, terlebih lagi berpesta pada hari itu. Ada satu peringatan keras dari Rasulullah saw buat kita untuk tidak mengikuti budaya suatu kaum yang bukan kaum muslim.
"Barangsiapa yang mengikuti kebiasaan suatu kaum, maka ia termasuk didalamnya"
"Dan janganlah kamu mengikuti apa yang kamu tidak punya pengetahuan tentangnya. Sesungguhnya pendengaran, penglihatan, dan hati semuanya akan dimita pertanggungjawabannya" (QS 17:36)
Na'uzubillah (semoga Allah melindungi kita dari hal tersebut). Keislaman yang sudah kita pupuk sekian belas/puluh tahun akan dinodai ketika kita ikut merayakan hati valentine ini. Tentunya kita hanya ingin termasuk ke dalam golongan orang-orang Islam yang hanif (lurus) ajarannya. Dan kita ingin senantiasa menjadi pengikut kebiasaan-kebiasaan yang Nabi Muhammad saw lakukan, bukan pengikut kebiasaan kaum lain.
"Barangsiapa yang mengikuti kebiasaan suatu kaum, maka ia termasuk didalamnya"
"Dan janganlah kamu mengikuti apa yang kamu tidak punya pengetahuan tentangnya. Sesungguhnya pendengaran, penglihatan, dan hati semuanya akan dimita pertanggungjawabannya" (QS 17:36)
Na'uzubillah (semoga Allah melindungi kita dari hal tersebut). Keislaman yang sudah kita pupuk sekian belas/puluh tahun akan dinodai ketika kita ikut merayakan hati valentine ini. Tentunya kita hanya ingin termasuk ke dalam golongan orang-orang Islam yang hanif (lurus) ajarannya. Dan kita ingin senantiasa menjadi pengikut kebiasaan-kebiasaan yang Nabi Muhammad saw lakukan, bukan pengikut kebiasaan kaum lain.
Apakah kerugian kita karena tidak merayakan Valentine?
Pertama, kita tidak mengeluarkan uang untuk membelikan paket-paket Valentine yang harganya kebanyakan MAHAL. Kedua, untuk orang-orang yang kita sayang, kita tidak terikat waktu untuk mengekspresikan rasa sayng kita pada seseorang dan yang terpenting kita tidak termasuk kedalam golongan orang-orang yang Allah tidak pernah menjamin surga kepada mereka (seorang muslim itu dijamin masuk surga semua lho! Kecuali yang syirik dan tidak bertaubat sampai ajalnya tiba). Jadi ga ada ruginya kan?!! Insya Allah jelas untungnya.
Lalu apa yang harus kita lakukan??!!
Pada suatu hari Rasulullah bertemu dengan salah seorang sahabatnya, kemudian sahabay tersebut mengaku pada Rasulullah bahwa ia mencintai si Fulan, lalu Rasulullah bertanya, "Apakah engkau sudah menyatakannya?", jawab sahabat "Belum Ya Rasulullah". Sabda Rasulullah, "Katakanlah!". Kemudian sahabat tersebut bergegas kepada saudaranya seraya berucap "Wahai saudaraku, aku mencintaimu karena Allah", dan sahabatnya membalas "Semoga Allah merahmatimu karena engkau mencintai karena Allah"
Islam tidaklah tabu untuk berbicara tentang cinta, namun cinta yang kita kenal sekarang lebih dikaitkan dengan hawa nafsu jelek manusia, sudah sangat jauh dengan fitrah manusia. Seseorang bisa dengan mudahnya mengungkapkan cinta dengan lawan jenisnya tanpa ada ikatan muhrim (orang yang halal baginya auratnya). Untuk hal ini banyak kita dapatkan mudhoratnya. Sudah panas kuping kita mendengar anak kecil yang dicabuli orang dewasa, hal ini tentunya bukan tanpa sebab, melainkan sudah melencengkan makna kasih sayang dan cinta yang ada di masyarakat kita.
Lalu apa yang harus kita lakukan??!!
Pada suatu hari Rasulullah bertemu dengan salah seorang sahabatnya, kemudian sahabay tersebut mengaku pada Rasulullah bahwa ia mencintai si Fulan, lalu Rasulullah bertanya, "Apakah engkau sudah menyatakannya?", jawab sahabat "Belum Ya Rasulullah". Sabda Rasulullah, "Katakanlah!". Kemudian sahabat tersebut bergegas kepada saudaranya seraya berucap "Wahai saudaraku, aku mencintaimu karena Allah", dan sahabatnya membalas "Semoga Allah merahmatimu karena engkau mencintai karena Allah"
Islam tidaklah tabu untuk berbicara tentang cinta, namun cinta yang kita kenal sekarang lebih dikaitkan dengan hawa nafsu jelek manusia, sudah sangat jauh dengan fitrah manusia. Seseorang bisa dengan mudahnya mengungkapkan cinta dengan lawan jenisnya tanpa ada ikatan muhrim (orang yang halal baginya auratnya). Untuk hal ini banyak kita dapatkan mudhoratnya. Sudah panas kuping kita mendengar anak kecil yang dicabuli orang dewasa, hal ini tentunya bukan tanpa sebab, melainkan sudah melencengkan makna kasih sayang dan cinta yang ada di masyarakat kita.
Ada satu kisah kaum muhajirin (kaum yang hijrah dari Mekah ke Madinah) dan kaum Anshor (penduduk Madinah). Suatu hari ada kabar seorang sahabat yang akan bertamu ke rumahnya, kemudian ia melihat lemari makanannya dan ia tidak menemukan kecuali sepotong roti untuk keluarganya. Pada saat tamu tersebut datang maka disuguhkan roti yang sedikit itu untuk tamunya, anak-anaknya sudah tertidur. Kemudian ketika roti akan dimakan cahaya dimatikan dan keluarga tadi berpura-pura ikut makan dalam kegelapan agar tamunya tidak risau. Sehingga Allah mengabadikan peristiwa ini dalam QS 59: 9-10,
"...Dan mereka tida menaruh keinginan dalam hati mereka terhadap apa yang diberikan terhadap mereka (orangMuhajirin) dan mereka mengutamakan orang-orang Muhajirin atas mereka sendiri... (coba buka deh!)
Sangat dalam makna cinta dalam Islam, cinta kepada Allah, NabiNya, orangtua, saudara, dst. Perasaan cinta senantiasa bisa kita ucapkan kapanpun dan dimanapun ketika kita bertemu dengan saudara kita. Karena itu mulailah dari sekarang, jadikanlah hari-hari yang Allah anugerahkan merupakan hari berkasih sayang dengan orang-orang disekeliling kita (tentuya tidak bertentangan dengan aturan Allah). Maka dengan cinta pula kami tengahkan tulisan ini buat saudara-saudaraku seiman. Semoga Allah senantiasa memberi petunjuk kepada kita akan cinta yang sesungguhnya (hakiki). Wassalam
No comments:
Post a Comment